Senin, 01 Mei 2023

MELEPAS RESAH DENGAN PASRAH

 

 


     Sebuah epilog tanpa prolog,kisah yang tidak pernah dimulai namun sudah berakhir tanpa kata selesai. Cukup bicara pada diri sendiri,apa yang salah dan apa yang harus diperbaiki .tidak akan menjadi manusia amatir yang ingatnya hanya dipakai untuk menyimpan segala bentuk kesalahan lalu amnesia dengan segala bentuk kebaikan. wahai perempuan yang bersarang dendam serta algoritma pembalasan, dendammu terbalas menebal bekas pada duka puncak hancur teratas,entah angka berapa untuk tahun tahun dimana rumahku tidak lagi menjadi kepulanganmu, pundaku tidak lagi menjadi sandaran tempat tumpah cerita dan tangismu,bumi tak lagi utuh,semesta tak lagi teduh namun aku bersemayam dibaliknya. banyak cinta yang datang namun kupaksa pulang, banyak cita yg ingin kugapai namun hancur dgn lantang karna harapku masih berselang dalam rentang yang panjang.kau dan rindu kutimang-timang,asuh asih dengan cinta dan sayang, 

rumahku saat malam dan petang ramai dikunjungi kesedihan, kehampaan, ketiadaan, nyatanya kau acuh dengan ketidaktahuan. Hari hari lalu kusajikan pengorbanan, kutawarkan perjuangan, kugadaikan harga diri,lalu kau ludahi tanpa melihat hati. Aku tertimbun dalam reruntuhan kehancuran terkapar menunggu hujan menggigil dan kedinginan harap diselimuti pelukan.Namun kukabarkan bahwa kau tidak hanya ketidaktahuan namun kau adalah kejahatan yang nanti nya akan kuabadikan dalam tulisan.

Kemarin adalah kali terakhir akan aku yang hatinya masih prihal kamu. Terhitung hari ini  aku pastikan tentang mu adalah segala yang sengaja tidak ingin aku ingat, jika nanti kau mencari maka temui saja pada waktu yang di sebut kemarin karna disana kusemayamkan banyak tangis, kelukaan, kedukaan, penantian ,hinaan, kebodohan, harapan,dan ketidakpercayaan, yang semuanya adalah alasan mengapa hidupku di sapa oleh kehancuran setelah kau memilih kepergian dan ketidakpedulian. Sujiwo tejo berujar, putus pengharapan dan diabaikan ada obat dan olahraganya, obatnya melupakan dan olahraga nya berburu pasangan baru. Ingat! kutebus salah dengan menanti tanpa kata sudah namun kau yang inginkan sudah.

Jiwa yang lelah membutuhkan persemayam yg indah, dan persemayam tersebut bernama lelap, raga yang lusuh atas penantian harap sua Tuhan dengan kematian, teriakan semu hanya gema membekas tiada berujar doa pinta dan nestapa, rebahlah rindu rindu yang sekarat, terjerat kecup janji yang berkarat namun terbelah oleh sekat.sangkaku kau tak akan pernah pamit dalam sukar ikhlas langkah menjauh amatlah berat. 

Pada teluk dadaku kau datangkan kabar, yang mulanya kupikir semilir pantai ternyata kau kirim laut pasang,hampir mati menanggung cinta tegak memaku dalam penantian, terabaikan & diludahi karna tak tau diri. engkau bahagia karena dendammu terbalas & aku bahagia karna mencintaimu tanpa kesudahan.bila nanti kau kembali mungkin saja saat aku sudah pergi. Luput dri kisah namun terkenang dalam sejarah, melodi semesta mengalir indah dipelupuknya. Pantaskah kau memasung rindu, membiarkanya lapuk dalam kalbu,lalu terpendam menggebu serta berdebu tak beranikah kau mengadu? Kau adalah dogma yang meluluhlantakan nirwana, distorsi semesta yang kucipta, Kau adalah puisi abadi yang lupa kuselesaikan diksinya. 

Wahai kau perempuan yang kupuja dalam sastra menari indah dalam lantunan kuasa, tengah mengawangkah dirimu? Beralaskan remah kehancuran diri sendiri? Ini diriku yang hancur beralaskan remah ketidakpercayaan. Kenapa selalu aku yang ditinggalkan.Dimanakah tuhan? Wahai Tuhan aku tau kita  tak saling bicara, tapi tentunya kau masih ingat aku,sebagaimana aku tak pernah menyangkalmu & jika ini detik detik penghabisanku maka bebaskan aku berbicara semauku.

kau pangku kebahagiaan yang di hidangkan lalu mengapa aku yg kau undang? Takan kuhadirkan kakiku kesana, tak pula kuhadapkan mataku tuk melihatnya, aku kan dirasuki ratusan imaji mengenai dirimu dengannya. Bagaimana kalian bertukar tawa dengan tangan yang bercengkrama sama kuatnya dengan paranoid cinta kau dengannya betapa kau tidak seharusnya di sana, Maaf aku tidak sedang berselera tuk disiksa. Kendati luka & sakit tak apa aku hanya ingin menikmatinya lebih lama sementara kau dengannya. berkutat dengan kenangan terpampang dalam ingatan, Menguras duka & menyuburkan penyesalan. Dalam diam senyummu bertalu, dalam hati aku memilu.mencintai adalah mengabdi tuk tidak pergi. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leiden is Lijden: Minggat Adalah Jalan Perjuangan

Saya menyukai film yang bertemakan atau berlatar peperangan. Salah satu judul film peperangan yang saya tonton lebih dari tiga kali berjudul...